Raja Midas Si Tangan Emas
Didalam Mytologi Yunani Midas adalah seorang Raja yang di berikan kekuatan oleh Bacchus (Dewa Minuman), semua yang disentuhnya akan menjadi emas dari benda mati hingga mahluk hidup atas jasanya menemukan guru dari Bacchus yaitu Silenos si Satyr pemabuk.
Sentuhan emas
Silenos guru Bacchus |
Suatu hari, dewa Bacchus / Dionisius (Dewa Minuman) menyadari bahwa gurunya, Silenos, telah menghilang.
Silenos adalah seorang satir yang sudah tua. Dia mabuk dan berjalan tak tentu arah, sampai akhirnya Silenos ditemukan oleh sekumpulan petani Frigia, yang membawanya pada raja Midas. Dalam versi lainnya, Silenos lewat di depan kebun mawar Midas. Ada juga pendapat bahwa Midas dengan sengaja menangkap Silenos secara diam-diam.
Midas mengenali Silenos dan menjamunya dengan ramah. Midas memberi hiburan pada Silenos selama sepuluh hari sembilan malam. Dan Silenos mengibur Midas dan teman-temannya dengan cerita dan lagu.
Pada hari kesebelas, Midas membawa Silenos kembali pada Bacchus di Lydia. Atas kebaikannya, Bacchus pun memberikan Midas satu permintaan. Midas meminta supaya semua yang disentuhnya menjadi emas. Bacchus mengabulkan permintaan Midas.
Midas & Anak perempuannya |
Midas sangat senang dengan kemampuan barunya. Dia menyentuh pohon dan batu, yang langsung berubah menjadi emas. Dia lalu pulang ke istananya untuk makan. Namun makanan dan minumannya pun berubah menjadi emas akibat sentuhannya. Bahkan anak perempuannya dia sentuh dan berubah menjadi emas.
Kini Midas menyesali kemampuannya itu. Dia berdoa pada Bacchus untuk menghilangkan kemampuannya dan menjadikannya seperti semula. Bacchus mendengar doanya dan menyuruh Midas untuk mencuci tangannya di sungai Paktolos.
Midas menuruti kata-kata Bacchus, dan begitu tangannya menyentuh air, kekuatannya ikut terbawa oleh aliran air. Tangan Midas kembali normal dan pasir sungai Paktolos menjadi berwarna emas. Mitos ini menjelaskan mengapa sungai Paktolos kaya akan emas. Dinasti kaya yang mengklaim Midas sebagai leluhurnya juga menggunakan mitos ini untuk menjelaskan asal usul kekayaannya. Emas kemungkinan bukan satu-satunya sumber kekayaan Midas. Dia juga dipercaya menemukan timah putih dan hitam.
Kutukan Telinga Keledai dari Apollo
Kontes musik Pan vs Apollo |
Midas, yang kini kaya raya, menjadi pengikut Pan, satir dan dewa hutan. Ada pendapat bahwa Midas juga memiliki darah satir dalam tubuhnya.[16] Beberapa mitografer Romawi menyatakan bahwa guru musiknya adalah Orfeus.
Suatu hari, Pan berani menyamakan kemampuan musiknya dengan Apollo, dewa musik. Pan menantang Apollo dalam sebuah kontes musik. Tmolos, dewa gunung, ditunjuk sebagai jurinya. Kontes dimulai, dan Pan meniup pipanya dengan melodi pedesaan yang memukau dirinya sendiri serta para pengikutnya, termasuk Midas, yang juga menyaksikan kontes tersebut.
Kemudian tiba giliran Apollo. Sang dewa memetik senar-senar pada liranya dan membuai para pendengar dengan musik yang mengagumkan. Tmolos langsung menyatakan Apollo sebagai pemenangnya. Semua yang hadir setuju dengan keputusan tersebut, kecuali satu orang, yaitu Midas. Midas tidak terima dengan keputusan tersebut dan memprotes jurinya.
Apollo marah atas protes Midas dan menghukumnya. Apollo mengubah telinganya menjadi telinga keledai.
Midas merasa sangat malu atas perubahan telinganya. Dia mencoba menyembuyikan telinga keledainya dengan cara memakai turban atau tutup kepala yang besar. Namun suatu hari Midas cukur rambut sehingga tukang cukurnya mengetahui bahwa rajanya memiliki telinga keledai. Midas menyuruh tukang cukur itu untuk tutup mulut dengan ancaman hukuman. Akan tetapi, sang tukang cukur tetap tak bisa menjaga rahasia itu. Dia menggali tanah, membisikkan rahasia telinga Midas ke dalam lubang itu, dan menutupnya lagi. Lama-kelamaan, tumbuhan muncul di atas tanah tersebut dan mulai menyebarkan suara yang berbunyi, "Raja Midas memiliki telinga keledai".
Komentar
Posting Komentar