Mitologi Nordik: Freya War

Maaf bagian tanpa gambar lagi.

sekarang kita bahas perang yang diakibatkan Freya agar dia mendapatkan lagi kalungnya..

Perang yang dimaksud berkaitan dengan seorang wanita yang bernama Hild, antara Hogni, raja Norway dan Hedin Hjarrandason yang dikenal juga dengan nama Hjadningavig pada beberapa sumber yang berbeda. 

Menurut Snorri Sturluson yang mendasarkan pendapatnya berdasarkan cerita yang terdapat di Lay of Ragnar (Ragnarsdrapa), yang ditulis oleh seorang penulis sajak bernama Bragi pada abad ke 9. Hogni memiliki seorang anak perempuan bernama Hild, yang telah diculik oleh Hedin ketika Hogni sedang tidak ada di kerajaannya.

Ketika Hogni kembali dan menemukan bahwa Hedin telah mendatangi kerajaannya dan menculik Hild, dia menyiapkan pasukannya untuk menyerang Hedin. Hogni mengetahui bahwa Hedin dan Hild ada di Orkney. Hild berusaha mendamaikan Hedin dan ayahnya karena sekarang dia adalah istri Hedin sekarang. 

Hild berusaha membujuk ayahnya agar tidak berperang dengan suaminya, tetapi Hogni menolaknya. Ketika kedua pasukan siap untuk berperang, Hedin menawarkan kekayaannya sebagai ganti rugi, agar perang tidak jadi dilakukan. Hogni mengatakan bahwa sudah terlambat buat perdamaian karena dia telah mencabut pedangnya, Dainsleif dan pedang itu tidak bisa disarungkan lagi sebelum pedang itu mencicipi darah manusia.

Jadi, pada hari itu mereka berperang sampai malam. Kedua pihak mundur ke kamp masing-masing, meninggalkan yang gugur di belakang mereka. Hild berjalan diantara yang mati dan dengan sihirnya, dia menghidupkan kembali para prajurit yang telah gugur itu untuk kembali bertempur keesokan harinya.

Paginya, prajurit yang telah mati itu bertempur kembali bersama dengan yang masih hidup sampai malam tiba, menghentikan pertempuran. Sepanjang malam, Hild menggunakan sihirnya kembali untuk melakukan hal yang sama dengan yang dilakukannya pada malam sebelumnya. Hal ini terjadi terus menerus. 


Jika ada prajurit yang mati, maka dia akan hidup kembali keesokan harinya untuk bertempur kembali. Kedua belah pihak telah dikutuk untuk terus berperang sampai tibanya Ragnarok. Perang yang tanpa akhir ini merupakan ulah Freyja sebagai upaya untuk mendapatkan kembali kalungnya.

Komentar